IKATEAK, Kerajinan Flanel Karya Maria Ika Dwicahyani
Sejak menikah, Maria Ika Dwicahyani memutuskan untuk berhenti bekerja karena harus ikut suami yang seringkali dinas berpindah-pindah kota. Apalagi tak lama kemudian ia juga hamil. Untuk mengalihkan rasa mual-mual saat hamil, Ika tak mau tinggal diam. Ia justru mengisi waktunya dengan membuat craft. Pilihannya waktu itu adalah craftberbahan flanel, mulai dari gantungan kunci, pouch handphone, boneka, dan sebagainya. Perempuan kelahiran Palembang 21 Juli 1983 ini menceritakan, awalnya suatu hari ia melewati toko kerajinan yang ramai didatangi orang untuk membeli bahan flanel. Ternyata bahan flanel memang sangat bagus dan murah. Akhirnya ia pun ikut membeli untuk dibuat craft.
Minat Ika pada craft memang sudah muncul sejak kecil. Seingatnya, setiap pelajaran keterampilan di sekolah, ia pasti hadir meski saat itu tengah sakit. Seiring waktu, keterampilan dari bahan flanel ini dipelajari Ika melalui buku-buku atau internet. Berawal dari hobi dan keinginan mengoleksi, ternyata kerajinan flanel karya Ika mulai mencuri perhatian sanak saudara dan teman-temannya. Ika lalu mulai menjual karya-karyanya meski pemasarannya sebatas dari mulut ke mulut. Pesanan awal datang dari teman-teman, saudara, dan tetangganya.
Setelah melahirkan putra pertamanya, Julio, Ika mulai serius menggawangi bisnisnya dengan brand Ikateak Craft pada akhir 2011. Menurutnya, Ikateak berasal dari bahasa Jawa Barat yang berarti ? Ini lho, Ika?. Untuk lebih memperluas jangkauan usahanya, Ika memanfatkan media online, yaitu dengan membuat blog dan memasarkan via Facebook. Beragam produk kerajinan berbahan flanel diproduksi Ikateak Craft. Hebatnya, semua dikerjakan Ika sendiri. Sambil berbisnis Ika pun tetap bisa menjalani perannya sebagai ibu rumah tangga.
Namun, ada kalanya semua tak berjalan lancar. Karena anaknya masih kecil, ia kerap merasa sulit membagi waktu. Tapi semuanya tetap ia coba jalani, asalkan pintar-pintar membagi waktu. Ketika sang anak sedang rewel, ia akan berhenti bekerja dulu, dan baru mulai bekerja kembali setelah anaknya tidur. Di tengah persaingan pebisnis craft berbahan flanel, pada tahun 2013 Ika mulai membuat kreasi baru, yaitu topping flanel. Toppingflanel ini adalah hiasan berukuran sangat kecil yang digunakan oleh para pembuat stoples hias atau kotak tisu hias. Mereka biasanya malas membuat hiasan flanel berupa buah-buahan, boneka, atau kue-kue kecil yang ditaruh di atas tutup stoples atau kotak hias. Tapi mereka kini bisa memesannya pada Ika. Dan sejak itulah, Ika selalu kebanjiran order topping flanel.
Dalam satu bulan, lulusan D3 FISIP Universitas 11 Maret ini, bisa menerima order minimal 60 lusin topping. Dengan dikerjakan sendiri, Ika membutuhkan waktu sekitar 3 minggu. Biasanya menjelang Lebaran, order topping stoples dan kotak hias banyak sekali ia terima, yang membuatnya harus kerja keras sampai lembur. Tapi semuanya tetap ia nikmati. Produk toppingini memang termasuk sukar dibuat lantaran ukurannya yang super mini dan detailnya banyak. Dan Ika harus membuat berlusin-lusin topping misalnya bentuk buah stroberi atau sepotong biskuit dari flanel seukuran hanya 2 cm. Semuanya pun harus dijahit dengan tangan. Belum lagi jika ada pesanan costum made.
Ika mencontohkan, ia pernah mendapat pesanan membuat bunga mawar tangkai ukuran 8 cm. Menurutnya, itu order yang sangat menantang, apalagi pada dasarnya ia tidak suka dengan bunga. Pelanggan yang memesan itu mengatakan, sebelumnya dia sudah mencari ke toko-toko online lain tapi tidak ada yang menjual. Syukur, akhirnya Ika berhasil membuatnya dan si pembeli itu pun puas. Meski sudah terbilang sukses dalam bisnis berskala rumahan, Ika yang juga menerima order souvenir pernikahan ini, mengaku tak mengejar omzet. Yang penting keuntungan bisa dipakai untuk membeli barang-barang kebutuhan bisnis dan bisnisnya tetap bisa berjalan.
Ika juga tidak pernah mengambil untung banyak, apalagi kepada pelanggannya. Untuk topping ia menjualnya per lusin dengan harga mulai Rp 6000 ? Rp 85.000. Kecuali untuk custom made yang harganya berbeda. Ia sering mendapat order dari Jakarta, Madura, Riau, Solo, Cirebon, hingga Palembang. Ke depannya Ika ingin membuat variasi topping flanel baru. Karena yang paling laris memang kerajinan topping, maka Ika harus bisa lebih kreatif memuaskan keinginan pasar. Saat ini ia sedang mencoba membuat topping flanel berbentuk jajanan pasar.
Kendala usahanya kadang terjadi pada ekspedisi. Kadang ada pengiriman yang telat atau salah alamat. Oleh karena itu, sebagai penjual ia juga harus sabar dan mau repot mengurus semuanya agar konsumen tidak dirugikan. Pengerjaan juga harus sesuai pesanan dan urutan tranfser pembayaran. Rencana Ika yang lain adalah ingin memperluas ilmu craft-nya ke jenis patchwork.
reff : http://indonesiaenterpreneur.blogspot.com/2014/09/ikateak-kerajinan-flanel-karya-maria.html
0 comments