CARA MUDAH MEMBUAT KERAJINAN DARI SERBUK KAYU

By 1:21 AM



a. Pembuatan Model
Model untuk cetak press/tekan cenderung berbentuk dua imensional. Pemunculan ornamen/hiasan tidak terlalu tinggi atau biasa disebut relief rendah. Bentuk tersulit yang bisa terjangkau hanya bentuk relief menengah, untukpembuatan bentukrelief tinggi tidak bisa dijangkau karena bentuknya hampir tiga dimensional.
Ketebalan bentuk yang bisa dicapai sekitar 1 - 3 cm dengan syarat ornamen memiliki sifat cembung, ataupunpahatan lurus yang miring ke dalam. Bahan pembutan model teknik press dapat berupa kayu, lempung maupun lilin. Untuk Kayu tetap menggunakan pahat ukir, sedangkan lempung atau lilin bisa menggunakan butsir.
Bentuk model yang bisa dikembangkan bermacam-macam, bisa persegi atau persegi panjang, lingkaran atau segitiga, semua itu tergantung desain yang diinginkan.




Gambar 1. Proses pembuatan model dari kayu.



b. Pembuatan Cetakan
Model yang telah dibuat ditaruh ditempatyang datar dengan alas plastik. Kemudian sekelilingnya dibuat penghalang, bisa dari kayu maupun kertas yang tebal dengan ketinggian melebihi tinggi modelnya. Dipastikan tidak ada celah yang akan membuat adonan semen ke luar bila dituangkan. Untuk menutupi celah bisa menggunakan wass (lilin).
Model yang telah siap diolesi MAA merata dipermukaan model maupun kayu/kertas penahan.Untuk bahan cetakanteknik press bisa menggunakan resin tapi juga bisa mengunakan semen. Alternatif ini untuk lebih menghemat harga produksi. Akan tetapi penggunaan hasil dari cetakannya juga masih lebih kasar jika dibandingkan dengan cetakan dari resin.


Gambar 2. Cetakan dari bahan semen.

Bahan cetakandari semen diperlukan bahanpembantu berupa air. Ukuran untuk semen berbanding 1 kg : ? liter air.Semen diaduk perlahan dan dicampur sedikit demi sedikit dengan air.
Campuran yang telah jadi dituangkan perlahan? lahan kedalam cetakan. Isi secara merata sampai ketebalan 2 cm ? 3 cm. Biarkan mengeras dalam 24 jam
Setelah benar-benar kering model dipisahkan perlahan-lahan dari cetakan. Cetakan dibersihkan dan siap untuk melakukan produksi.

c. Proses Produksi
Dalam proses produksi bahan dan alat yang dipersiapkan berupa: Bahan yang digunakan: Serbukkayu yang telahdisaring, Air,
Lem kayu sintetis, Oli bekas.
Alat yang digunakan: Cetakan yang siap digunakan, Alat press, Triplek sebagai alas, Gelas Plastik bekas, Ember sebagai tempat adonan
Serbuk kayu disaring untuk mendapatkan hasil yang halus. Kemudian ketiga bahan dijadikan satu dengan ukuran antara lem, serbukdan air. Dari kegiatan yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa dengan lem 0,8 kg/800 gram (satu bungkus) dibutukan serbuk kayu 0,6 kg/600 gram dengan air 1,2 liter.

Dengan adonan yang telah siap maka tempat cetakan perlu dipersiapkan. Prinsip dasar dalam melakukan pencetakan adalah didapatkannya hasil yang utuh ketika dikeluarkannya hasil cetakan dari dalam cetakannya dengan waktu sesingkat mungkin. Semakin cepat dan mudah pengeluaran hasil cetakan akan berpengaruh pada kuantitas hasil perhari yang dicapai. Dalam melakukan pelatihanini telah dicoba beberapa bahan sebagai pemisah antara cetakan dan adonan serbuk kayu antara lain MAA (pengkilaplantai), margarin, Oli bekas.Hasil yang paling memuaskan adalah oli bekas karena adonan serbuk kayu dengan mudah dikeluarkan dalamwaktu 10 sampai 15 menit. Akan tetapi ada efek lain yang ditimbulkan berupa warna kehitaman pada permukaan hasil cetakan. Warna hitam ini tidak begitu berpegaruh karena proses finishing yang dilakukan dengan penggunakan pewarnaan blok dengan cat tembok sehingga seluruh permukaan nantinya akan tertutupi dengan cat tembok

Cara melakukan proses pencetakan ketika semua telah disiapkan yaitu cetakan ditaruh di bawah alat press dengan posisi negatif cetakan diatas. Permukaan cetakan diolesi oli bekas dengan mengkuaskan merata diseluruh permukaan cetakan. Alat penahan terbuatdari kayu juga dipasangdisekeliling cetakan dan juga diolesioli. Adonan yang siap dicetakdimasukkan dengan perlahan sampai cetakan terisi penuh. Kasih papan/plat yang rata diatas adonan yang dituangkan, tekan dengan alat press hingga air yang ada keluar, tunggusampai 10-15 menit hinggacetakan siap dilepaskan. Cetakandilepaskan perlahan dan hati-hati. Jika hasil cetakan telah dikeluarkan dilakukan pengeringan dengan sinar matahari. Pengeringan seperti ini menghabiskan waktu sampai 4 hari. Untukmendapatkan hasil tidak melengkung pengeringan dilakukan proses pembalikan selang waktu
3-4 jam.

d. Finishing
Finishing yang dilakukan pada kerajinan serbukkayu dengan campuran lem ini adalah menutup semua bagian permukaan dan dihias dengan bentuk dekoratifdengan pemanfaatan warna-warna yang diinginkan. Dalam melakukan proses finishing persiapan yang diperlukan adalah :
Bahan yang digunakan: Cat tembok, Cat sendi warna primer (merah, kuning, biru) dan warna hitam, Melamin dof beserta harderner dan tiner.
Alat yang di gunakan : Amplas kain dan kertas, Kuas cat air dan cat minyak, Ember sebagai tempat air dan gelas plastik bekas, Sprayer/semprotan obat nyamuk.
Proses finishing yang dilakukan pertama kali adalah menghaluskan permukaan hasil cetakan dan bagian tepinya.Proses ini dapat menggunakan amplas kain denganno.p-100. sedangkan untuk mendapatkan hasil yang lebih halus menggunakan amplas kertas no.cc-240.


Proses selanjutnya dengan memberikan warna dasaran pada permukaan dengan mengkuaskan cat tembok yang telah di campur air untuk disesuaikan tingkat kekentalannya. Hal ini dilakukan untuk menutup pori-pori.

Keindahan souvenirtergantung unsur hias yang digunakanbaik berupa motif maupun pilihan warna. Motif yang disajikan dalam souvenir serbuk kayu ini telah ada dan disajikan dalam bentuk cekungan atau cembungan (relief) pada permukaannya. Peserta pelatihan tinggal merespon bentukyang ada denganpemilihan warna yang tepat. Dalam proses pewarnaan ini yang dipersiapkan berupa cat tembok warna putih dan cat sendy (pigment warna) dengan warna primer yaitu merah, kuning, biru. Dari warna ini dapat dihasilkan warna turunan misalnya warna hijau dihasilkan dari percampuran warna kuning dan biru dengan perbandingan 1:1, warna orange dihasilkan dari warna merah dan kuning dengan perbandingan 1:1, dan seterusnya.





Gambar 3. Hasil warna turunan dan pigment warna primer.

Dalam proses pewarnaan didahulukan untuk warna yang lebih muda kemudian diteruskan warna yang lebihtua. Teknik ini untuk memudahkan memberikan kesan rapi.


Gb.4. Pemberian warna muda kemudian diikuti warna tua

Warna yang tatap cerah dan tidak mengalami kepudaran dan souvenir yang awet tidak mudah rusak menjadi pilihan para pembeli.


Untuk melindungi souvenir ini dapat menggunakan pelapis berupa melamin. Komposisi melamin, harderner dan tiner adalah 10 : 1 : 20. Komposisi ini juga bisa berubah sesuai kebutuhan. Ketiga komponen ini dituangkan dalam wadah tertentu dan diaduk sampai merata. Adukan yang telah siap dimasukkan di tabung sprayer dan disemprotkan perlahan diatas bidang yang dilapisi. Penyemprotan tidak perlu langsung tebaltapi tipis ? tipisdulu tetapi merata lalu di angin-anginkan.

2 Pelatihan Teknik Cor
a Pembuataan Model
Pembuatan model tiga dimensi dibuat bentuk yang simpel walaupun demikian tetap menarik.Hal ini untuk menghindari kesulitan pada saat repro (penggandaan) pada waktu produksi.


Gambar 5. Model tiga dimensi dengan bentuk simpel yang terbuat dari kayu untuk digunakan pada teknik cor.

b Pembuatan Cetakan
1 Penyiapan bahan
Bahan untuk pembuatan cetakan terdiridari resin dengan ditambah talk luar dan katalis (pengering) perbandingan untuk ketiga elemen ini jika resin 100 ml maka talk luar bisa 1 ons dan katalis sekitar 10 tetes. Pertama kali yang dicampur adalah resin dengan talk luar, diaduk hingga menyatu baru kemudian diberikan katalis. Pemberian katalis ini sebaiknya diberikan ketika model sudah siap dibuat negatifnya.


Gambar 6. Talk luar, Resin dan katalis.


2 Penyiapan tempat
Sebelum bahan pembuat cetakan dituangkan terlebih dahulu disiapkan penahan agar resin yang dituangkan tidak meleleh dan mengikuti bentuk model. Untuk menahanini dapat menggunakan lilin (wass). Lilin memiliki karakter lunak, kenyal, elastis dan mudah menempel pada benda lain.



Gambar 7. Proses pembuatan penahan cetakan.

Jika penahantelah siap, maka permukaan model diolesi MAA (pengkilap lantai) secara merata yang fungsinya agar model dan cetakan tidak menyatu. Resin yang telah dicampur talk dengan katalis siap dituangkan. Penuangan pertama dilakukan merata pada permukaan model, tunggu sampai agak mengering kemudiaan ditambahi sekali lagi disiramkan merata. Untuk membuat campuran resin usahakan sesuai kebutuhanyaitu habis sekali tuang.
Resin walaupunakan keras setelah mengering akan tetapi mudah patah/pecah oleh karena itu masih perlu bahan tambahan untuk menguatkan cetakan yang akan digunakan nanti yaitu dengan memberikan met(serat berwarna putih). Serat tersebut ditaruh diatas resin yang hampir mengering diatas model, lebar serat disesuaikan bidang yang akan diberi.Selesai pembuatan adonan resin yang dicampur katalis dan talk dan disiramkan diatasmet, tunggu sekitar satu jam resin akan mengering dan modelbisa dilepaskan. Untuk membuat cetakanpada sisi yang lain dari model prosesnya sama dengan yang dilakukan di muka.





Gambar 8. Met dan penuangan resin pada permukaan model

Jika semua sisi model telah terlapisi cetakan maka proses pembuatan cetakan telah selesai. Sedangkan pangkal model di buat berongga/berlubang untuk nantinya tempat memasukkan adonan serbuk kayu pada saat pencetakan.

c Proses Produksi
Dalam proses produksi cetak cor bahan dan alat yang dipersiapkan berupa :
Bahan yang digunakan: Serbuk kayu yang telah diayak dan dikeringkan sampai kadar air 1%, Resin, Katalis, Margarin.
Alat yang digunakan: Cetakan yang siap digunakan, Wass, Karet ban bekas, Gelas Plastik bekas.
Serbuk yang digunakan untuk bahan disaring untuk mendapatkan serbukyang halus. Prosesselanjutnya dikeringkan
dengan sinar matahariagar kandungan air semakin sedikit. Hal
ini dilakukan karena bahan resin sangan rentan terhadap air. Dalam melakukan pencetakan dengan bahan resin ini yang perlu disiapkan adalah cetakannya.
Ketika cetakantelah siap berartiposisi yang aman untuk membuat adonanserbuk kayu denganresin. Komponen untuk membuat adonan adalahserbuk, resin dan katalis (pengering). Komposisi untuk mendapatkan hasil yang baik adalah 50 gr serbuk berbanding 100 ml resin dan 5 ml katalis. Pembuatan adonan adalah dengan menuangkan sedikit demi sedikit serbuk kayu ke dalam resin sambil diaduk.Jika telah ratakatalis siap dituangkan dan diaduk hingga rata. Adonan siap dimasukkan dalam cetakan.
Adonan serbuk dan resin yang telah siap, dimasukkan dalam mulut cetakan. Hal ini dilakukan denganperlahan tapi cepat dan hati-hati. Untuk meratakanadonan di dalamcetakan dapat dilakukan dengan membolak balik cetakan. Cetakandiisi sampai penuh. setelah selesai cetakan didiamkan dengan posisi mulut cetakan diatas. Adonan akan mengeringkurang lebih 30 menit, setelah itu cetakan bisa dibuka.





Dalam membuka cetakan lepas karet pengikat dan hilangkan wass yang ada disekitar cetakan. Bersihkanadonan yang belepotan disekitar mulut cetakan. Buka perlahan-lahan cetakan dengan benda runcing. Jungkit perlahan dan merata pada sambungan cetakan. Dahulukan pada sisi yang mudah dibuka, dilanjutkan pada sisi lainnya, hasil cetakan telah jadi dan diperiksa terdapat rongga atau tidak dipermukaan hasil cetakan. Jika masih terdapat rongga maka perlu disempurnakan pada tahap finishing.

d Finishing
Proses finishing yang dilakuan pada hasil cetakanserbuk dan resin langkah yang paling awal adalah memeriksa keberadaan hasil cetakan setelah dikeluarkan dari cetakannya. Kemungkinan yang terjadi berupa permukaan hasil cetakan yang masih berongga. Menaggulangi permasalahan ini adalah dengan jalan menambalnya dengan adonan yang sama hingga permukaan rata. Permukaan yang kasar dibiarkan ditunggu sampai adonan mengering. Jika permukaan yang terdapatlubang telah tertambal semua proses penggerendaan dapat dilakukan. Penggerendaan dilakukan pada sisi yang terjangkau, jika ada sisi tidak dapat dihaluskan dengan gerenda dapat diselesaikan dengan kikir. Permukaan Hasil gerendaan masih kasar untuk menghalus menggunakan amplas kertas/air.
Hasil yang halus dibersihkan dan siap untukdi melamin. Finishing ini bersifatnatural sehingga serbuknyadapat dilihat dengan jelas.Finishing melamin membuat karyaakan tampak mengkilap dan siap disajikan.



BERAMALLAH DENGAN MENGKLIK IKLAN DI ATAS POSTING

kerajinan kayu bekas | kerajinan kayu pinus | kerajinan kayu kelapa | kerajinan tangan | pengertian kerajinan kayu | kerajinan kayu mdf | kerajinan kayu jepang | kerajinan kayu jati jepara | kerajinan dari kayu bekas | cara membuat kerajinan dari kayu | kerajinan dari kayu dan cara membuatnya | kerajinan dari kayu jati | kerajinan dari kayu dan cara pembuatannya | membuat kerajinan dari kayu bekas | cara membuat kerajinan dari kayu | kerajinan dari kayu dan cara membuatnya | kerajinan dari kayu dan cara pembuatannya | kerajinan dari kayu jati | contoh kerajinan dari kayu | kerajinan dari kayu bekas palet | kerajinan souvenir dari kayu bekas | cara membuat kerajinan dari kayu bekas
cara membuat kerajinan dari kayu jati | cara membuat kerajinan tangan dari kayu bekas | cara membuat kerajinan dari sedotan | cara membuat kerajinan tangan dari sedotan yang simple | cara membuat kerajinan dari sedotan dengan mudah | cara membuat kerajinan dari sedotan plastik | cara membuat kerajinan dari sabun


reff : http://tusuksatebamboe.blogspot.com/2015/10/kerajinan-dari-serbuk-kayu.html


Related Post



0 comments

Gallery